Sabtu, 12 Desember 2009

Rindu Yang Menjadi Telaga

Kisah ini akan kuakhiri

diiringi air mata menghujani

kecewa sudah menghakimi


biarkan aku menjadi diriku

tak ada lagi tentangmu

karena terus membisu


kusadari semua hanya semu

menoreh bagai sembilu

hanya menyisakan rindu


Tidak ada lelah mencintaimu

tapi semua semu

rindu tak tentu ada padamu



Terimakasih kau memberi ruang rindu

walau kunikmati sendiri tanpa rindumu

goodbye!....


9 komentar:

  1. simpanlah rindumu jadikan telaga. agar tak usai mimpi-mimpi ini. air mata..aitr mata..

    BalasHapus
  2. nice poem. met weekend. tambah puitis aja nih.

    BalasHapus
  3. SALUT. TETAP SEMANGAT TERUS YA DALAM BERKARYA. KIRIMKAN KARYA ANDA KE RCA 102, 5 FM. REKAMAN BACA PUISI ATAU NASKAH MELALUI EMAIL cempakaasrifm@yahoo.co.id DAN DENGARKAN PROGRAM SASTRA DI RCA MELALUI INTERNET SETIAP HARI MINGGU SIANG JAM 11 WITA DAN JAM 9 MALAM WITA.

    BalasHapus
  4. @ Ivan > Akan kusimpan rindu ini menjadi telaga...dengan air mata...

    @ Sastra radio > he he he...bisa aja nih mas sastra...tengkyu ya...

    BalasHapus
  5. @ RCA > tiga nick ini sama aja yang mas,he he...wah makasih banyak atas infonya insyaallah saya akan mendengarkan dan mengirim puisi saya via email .

    BalasHapus
  6. RCA BISA DIDENGARKAN DI INTERNET SETIAP HARI JAM 6 SAMPAI 11 MALAM WITA. KECUALI MATI LAMPU.

    BalasHapus
  7. LiveStreaming > oh ya..kirimnya keemail mana ya.. ?

    BalasHapus
  8. hah, dan akhirnya say goodbye :(

    BalasHapus